Selasa, 26 Januari 2010

Menyikapi krisis Global

Di dalam surat yusuf ayat 46-49 diceritakan bahwa Seorang kepala negara pernah memanggil nabi yusuf as.Dia berkata :

"Yusuf, Hai orang yang amat dipercaya, sesungguhnya Aku telah bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang kurus kurus memakan tujuh ekor sapi yang gemuk gemuk.Aku juga bermimpi melihat tujuh batang gandum hijau dan tujuh batang gandum kering,maka terangkanlah takwil dari mimpi itu jika kalian mampu menafsirkannya.

Nabi yusuf menjawab : “Mesir akan mengalami tujuh tahun yang subur,maka pada tahun tahun –subur- itu,kalian hendaknya menanami ladangmu dengan gandum kemudian hasil panennya kalian simpan dan jangan boros memakainya kecuali sekedar yang dibutuhkan saja karena setelah itu akan datang tujuh tahun kemarau dimana kalian akan memakan gandum yang kalian simpan itu, kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur."

Bapak ibu rahimakumullah.

Ayat ini tentu saja bukan sekedar cerita yang dibaca dan diceritakan berulang ulang, akan tetapi paling kurang ada tiga pelajaran yang harus kita ambil.

Pertama, bahwa pasang surut perekonomian,krisis moneter,resesi ekonomi atau paceklik merupakan sebuah perjalanan hidup yang akan mewarnai banyak negara negara di dunia.termasuk di dalamnya negara kita. Apa yang kita alami sekarang ini belumlah seberapa jika dibandingkan dengan pengalaman hidup yang pernah dialami mesir ketika itu.Tujuh tahun kemarau berturut turut, yang berarti tujuh tahun krisis ekonomi dan paceklik. Dapat kita bayangkan bagaimana kondisi rakyat ketika itu. Kita masih bersyukur bahwa dalam kondisi krisis seperti ini,masih banyak diantara kita yang masih bisa makan, berpakaian, berkendaraan dan masih bisa berusaha mencari kebutuhan hidup walaupun harus memeras pikiran dan keringat lebih ekstra.masih banyak negara lain yang lebih menderita.

Kedua,bahwa Hidup tidak selamanya akan suram,masa sulit akan perlahan berlalu dan kemudian berganti dengan masa masa subur, habis gelap terbitlah terang dan hidup bagaikan roda yang akan terus berputar sesuai dengan kehendak Allah.

Barangkali diantara kita masih ada yang ingat firman Allah :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"QS.Al-Baqarah 155.
Pada ayat lain dikatakan :

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu” QS.Muhammad 31..

Dua ayat ini tentu saja harus menjadi keyakinan kita bahwa ketika Allah ingin mengetahui mana diantara hamba hamba-Nya yang bertakwa dan sabar,Dia akan memberi ujian kesabaran dan ketakwaan itu agar mereka menjadi hamba hamba yang naik ke peringkat ketakwaan yang lebih tinggi dan agar dapat diketahui apa kalimat yang keluar dari mulut mereka ketika menerima ujian itu.

Oleh sebab itu,marilah kita sikapi kenyataan ini dengan baik dan benar,kita terima dan mengembalikan segala urusannya kepada Allah.

Ketiga,yang harus kita ambil dari ayat 46-49 surat yusuf ini adalah bahwa apa yang dilakukan nabi yusuf merupakan solusi cerdas dalam menyikapi apa yang akan terjadi. Nabi yusuf mengajarkan kepada kita agar kita hendaknya menabung untuk hari depan, cermat dalam menggunakan uang, tidak boros dan hidup hemat sebagai tindakan prefentif menyikapi perjalanan hidup esok hari.karena tak seorangpun tahu tahu apa yang akan terjadi esok hari. Allah berfirman :

“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.

Semoga ujian ini akan menambah pahala, mengangkat derajat dan tentu saja akan menjadikan hidup kita lebih cerdas dalam menjalani hidup..