Selasa, 31 Agustus 2010

Zakat fitrah

Tanbiihun : Tulisan ini pada mulanya adalah khutbah jum'at yang penulis sampaikan di Masjid Fadhlulloh Arjawinangun Cirebon

Sebentar lagi,bulan ramadhan mulia ini akan kembali ke hadapan Tuhannya dengan membawa berbagai liputan yang terjadi di dalamnya. Yakni Liputan sekitar kegiatan orang orang islam,dan bahkan liputan pribadi perpribadi manusia.semuanya akan dilaporkan kepada Allah,sebesar apapun atau sekecil apapun amal. Kemudian diantara amal amal itu,Allah akan menyeleksinya,mana amalan yang masuk nominasi unggulan,mana yang menengah dan mana yang tercecer. Maka beruntunglah bagi mereka yang telah bersusaha mengisi bulan ini dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti puasa,shalat tarawih,shadaqah,tadarrus,memberi makanan ta’jil buka puasa dll. Mereka akan menerima apa yang telah Allah janjikan pada setiap tiga putaran ramadhan yaitu rahmat,ampunan dan pembebasan dari api neraka.

marilah kita gunakan waktu yang hanya tinggal beberapa hari ini sebaik baiknya,terlebih lebih pada malam malam sepuluh terahir, jangan sampai ketika ramadhan pergi,melaporkan seluruh liputannya kepada Allah,kita tercatat sebagai orang yang miskin pahala diasaat teman teman kita membawa banyak bekal,jangan sampai kita sedih,sengsara dan gelisah ketika teman teman kita datang dihadapan Allah dengan wajah berbinar binar,berseri seri dan penuh senyuman. Yakinilah bahwa sebesar apapun amalan baik yang kita lakukan,Allah akan melihat dan membalasnya seperti kita juga harus yakin bahwa sekecil apapun kejelekan yang kita lakukan,Allah akan melihat dan membalasnya pula.Allah berfirman :
.فمن يعمل مثقال ذرّة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرّة شرّا يره
“Maka barangsiapa melakukan kebajikan seberat dzarrahpun,dia akan melihat balasannya.dan barangsiapa yang melakukan kejelekan seberat dzarrahnpu,dia akan melihat balasannya pula”QS.Al-Zalzalah 7-8.

Ma’asyirol muslimin.

Setelah nanti kita selesai melakukan ibadah puasa ini,persisnya pada malam hari raya,ada satu lagi yang harus kita lakukan agar semua amalan kita di bulan ini sampai langsung dihadapan Allah swt, yaitu Zakat fitrah,
Nabi saw.bersabda :
صوم شهر رمضان مُعَـلّـقٌ بين السماء والارض ولا يُرفع إلاّ بزكاة الفطر . الحديث
“Puasa bulan Ramadhan tergantung diantara langit dan bumi dan tidak dapat terangkat sampai kehadirat Allah kecuali dengan zakat fitrah”.

Hadits ini mengisyaratkan bahwa begitu pentingnya zakat fitrah bagi umat islam,sehingga Nabi menggambarkannya sebagai sebuah “amalan penentu” bagi terangkat atau tidaknya puasa seseorang..

Ma’asyirolmuslimiin

Zakat fitrah merupakan kewajiban setiap orang islam,baik laki laki maupun perempuan, baik anak kecil,bayi ataupun dewasa,baik orang tua ataupun muda,merdeka ataupun hamba sahaya,mereka semuanya berkewajiban menunaikan zakat fitrah.



Bagi anak anak,zakat fitrah menjadi kewajiban orang tuanya,Bagi istri, zakat fitrah menjadi tanggungan suaminya,bagi pembantu,zakat fitrahnya menjadi kewajiban majikannya. Dan begitu seterusnya,yakni setiap orang yang mempunyai tanggungan nafkah kepada sesorang,maka dia wajib menganggung zakatnya.
Perintah zakat dalam agama islam,disejajarkan dengan perintah menegakkan shalat yang tidak kurang dari 33 kali disebut dalam al qur’an dan dari 33 kali tersebut,perintah shalat selalu bergandengan dengan perintah zakat.Ini berarti bahwa antara shalat dan zakat adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Artinya,Seorang mukmin yang baik,disamping dia menegakkan salat lima waktu,sudah tentu dia akan menunaikan zakat,baik zakat fitrah ataupun zakat mal.keduanya sama sama diperintahkan Allah,sebagai bentuk ajaran yang mengajarkan bahwa keseimbangan antara hablumminallah dan hablumminannas harus ada dalam diri setiap umat islam.dengan demikian,maka, zakat adalah bentuk amal sosial yang tidak kalah pentingnya dengan salat.

Zakat fitrah yang hanya tidak lebih dari tiga kilo beras ini,atau zakat Maal yang dua setengah persen ini, sesungguhnya amat kecil dan tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan nikmat Allah yang telah kita terima selama satu tahun ini atau bahkan lebih besar dari nikmat satu hari sekalipun. Sebab semua nikmat yang telah kita terima,kesehatan, harta, rumah, kendaraan dan lain sebagainya,pada hakikatnya merupakan titipan Allah yang sewaktu waktu bisa diambil kembali. Dan pada bulan ini Allah menguji kita untuk menyisihkan sebagian nikmat itu untuk diberikan kepada orang lain. Apakah kita rela amal kita tidak sampai kepada Allah hanya karena tidak membayar zakat yang hanya beberapa kilo ini ?.Tentu saja tidak. Untuk itu marilah kita gunakan kesempatan yang tinggal beberapa hari ini sebaik baiknya agar amal kita selama Ramadhan ini sampai dihadapan Allah dengan selamat,

Ma’asyirol muslimiin.
Pada ahirnya marilah bersama sama kita berdoa kepada Allah,semoga Allah menerima ibadah puasa kita semuanya,menerima amalan baik kita semuanya,melebur dosa dosa kita semuanya,yang kecil,yang besar,yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Ya Allah jadikanlah kami hamba hambaMu yang engkau terima,yang engkau ampuni,yang kelak engkau masukkan kedalam sorga-Mu dan yang akan melihat dzatMu. ya Allah jangan palingkan hati kami dari petunjukMu setelah Engkau menunnjukkannya. tetapkanlah hati kami berdiri diatas agamamu,sampai ahir hayat kami.amiin.

Kamis, 15 Juli 2010

Sya'ban,bulan diangkatnya semua amal kepada Allah

Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat hadir di majlis mulia ini untuk menunaikan ibadah shalat jum’at bersama sama,oleh karena itu marilah kita pergunakan pertemuan ini sebaik baiknya,se khusyu’ khusyu’nya,kita gunakan waktu yang tidak lebih dari satu jam ini untuk kembali kepada Allah,beristighfar,memohon ampun atas dosa dan kesalahan kita selama ini,kita kosongkan sejenak pikiran dari keruwetan dunia,kita tenagkan hati kita dan kita pasrahkan semua problem hidup kepada Allah untuk kemudian mengisinya dengan amalan amalan yang bisa mengantarkan kita meraih kebahagiaan di ahirat kelak,sambil memohon kepada Allah semoga hari hari kita yang akan datang akan lebih baik dari hari kemarin,sebab pada hari jum’at ini,terlebih disaat kita berkumpul seperti ini,ada waktu mustajab, dimana doa kita akan dikabulkan Allah.swt.

Ma’syiral muslimin rahimkumullah.

Hari ini kita telah memasuki kembali bulan sya’ban,satu bulan dimana amal manusia selama satu tahun akan diangkat dan dilaporkan kepada Allah swt.disimpan dan akan dibuka pada hari perhitungan amal di alam Mahsyar kelak.Inilah bulan yang dipersiapkan Allah agar kita merasa berkepentingan untuk menutup lembaran buku catatan amal kita dengan baik

Satu saat,sahabat Usamah bin Zaid,seorang pemuda cerdas bertanya kepada Nabi :”Ya Rasulallah,aku belum pernah melihat Engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban ini ?”. Nabi menjawab: “Bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan rajab dan bulan ramadhan,padahal pada bulan itu,amal manusia selama satu tahun diangkat dan dilaporkan kepada Allah swt.Karenanya aku ingin sewaktu amalku dibawa naik,aku sedang dalam keadaan berpuasa”HR.Ahmad dan Nasai.

Kita semua,sebagai umat nabi Muhammad yang setia,tentu punya keinginan yang sama bahwa ketika buku catatan amal kita dilaporkan kepada Allah,kita sedang dalam keadaan berbuat baik walaupun tidak harus dengan puasa,akan tetapi tentu saja apa yang pernah nabi lakukan,itulah yang terbaik.

Rasulullah saw.bersabda :”Barangsiapa mengagungkan bulan sya’ban,bertakwa kepada Allah,melakukan kebajikan,menghentikan kemaksiatan,maka Allah akan mengampuni dosa dosanya dan akan mengamankannya dari malapetaka dan penyakit pada tahun itu

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Diceritakan pula bahwa siti Aisyah ra.pada satu malam di bulan Sya’ban kehilangan rasulullah,iapun kemudian mencarinya.Tidak berapa lama kemudian,siti Aisyah menemukan rasulullah sedang berada di pekuburan Baqi’.Di tempat itu rasulullah sedang menengadahkan wajahnya ke langit dengan mata sendu dan terharu.Melihat siti Aisyah berada di tempat itu,beliau berkata :Sesungguhnya Allah yang maha agung turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba-Nya yang jauh lebih banyak dari bulu bulu domba bani kalb”HR.Tirmidzi,Ahmad dan Ibnu Majah.
Pada kesempatan lain rasulullah saw.bersabda :”Pada malam nishfu sya’ban,malaikat jibril datang kepadaku dan berkata :”Ya Muhammad,Pada malam ini,pintu pintu langit dan pintu pintu rahmat dibuka lebar lebar,karena itu bangun dan shalatlah,angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke arah langit”.Akupun bertanya :”ya jibril,malam apakah ini ?”.Dia menjawab :”Malam ini adalah malam dimana tigaratus pintu kasih sayang dibuka, dengan rahmat itu,Allah mengampuni dosa semua orang yang tidak menyekutukan Allah kecuali tukang sihir,peramal,pecandu minuman keras,pelacur,pemakan riba,rentenir,orang yang durhaka kepada orang tuanya,pengumpat,profokator atau orang yang memutus tali silaturrahim.Mereka ini semua tidak akan diampuni kecuali apabila mereka bertaubat dan menghentikan perbuatannya”.
Di dalam kitab Durrotunnashihin dikatakan bahwa :”pada kata sya’ban terdapat lima huruf; Syin,’Ain,ba,alif dan nun.Allah akan memberikan kepada orang orang mukmin lima kebajikan sesuai dengan jumlah hurufnya.Pertama,dengan huruf syin,Allah akan memberi Syarof yang berarti kemulyaan dan syafaat.Kedua,dengan ‘ain,Allah akan memberikan al‘izzah yang berarti kemulyaan.Ketiga,dengan huruf ba,Allah akan memberikan al birru yang berarti kebaikan kebaikan.Keempat,dengan alif,Allah akan memberikan Ulfah yang berarti kelembutan dan kasih sayang.dan kelima,dengan nun,Allah akan memberi Nuur yang berarti cahaya.
Semua pemberian ini tentu saja akan diberikan kepada mereka yang mempersiapkan dirinya untuk menerima,yaitu mereka yang senantiasa meminta dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan perbuatan baik.
Perbuatan baik itu bisa berupa memperbaiki shalat lima waktu kita,memperbanyak dzikir kepada Allah,shalat sunnah,memperbanyak membaca al-qur’an,menyantuni fakir miskin,anak yatim,memperbaiki sikap kita kepada sesama dll.sebab kita yakin,apapun amal baik yang kita lakukan,Allah akan selalu mencatat dan membalasnya dengan sepuluh kali lipat.Rasulullah saw.bersabda :
الجنّة مشتاقة الى اربعة نفر.تالي القرأن,وحافظ اللسان, ومطعم الجيعان, والصائمين في شهر رمضان
” Sorga itu sangat rindu kepada empat orang, yaitu,
Pertama,Orang yang selalu membaca Al-Qur’an.
Kedua,Orang yang selalu menjaga lidahnya dari segala perkataan haram.
Ketiga,Orang yang selalu memberi makan orang yang lapar.
Keempat,Orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.

Sungguh beruntung orang orang yang pada bulan ini menghentikan kejahatannya,dosanya,kebohongannya,penipuannya dan kemudian menggantinya dengan kebaikan kebaikan.

Senin, 10 Mei 2010

Air Zamzam

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi saw. menyebut air zam-zam,
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.”[2]
وَشِفَاءُ سُقْمٍ
“Air zam-zam adalah obat dari rasa sakit (obat penyakit).”[3]
Air zam-zam adalah sebaik-baik air di muka bumi ini. Nabi saw. bersabda,
خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْمِ
“Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit.”[5]
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.”[6]

Air zam-zam bisa menyembuhkan penyakit.
حَمَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَدَاوَى وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkannya dengan air zam-zam.”[7]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zam-zam sesuai keinginan ketika meminumnya.”

Doa minum air Zamzam
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ketika meminum air zam-zam, beliau berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً ، وَرِزْقاً وَاسِعاً وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
“Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon waasi’an wa syifa-an min kulli daa-in” [Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, ilmu yang bermanfaat, rizqi yang melimpah, dan kesembuhan dari setiap penyakit].
كَذَا يُكْرَهُ ( اسْتِعْمَالُ مَاءِ زَمْزَمَ فِي إزَالَةِ النَّجَسِ فَقَطْ ) تَشْرِيفًا لَهُ ، وَلَا يُكْرَهُ اسْتِعْمَالُهُ فِي طَهَارَةِ الْحَدَثِ
“Dimakruhkan menggunakan air zam-zam untuk menghilangkan najis saja, dalam rangka untuk memuliakan air tersebut. Sedangkan menggunakannya untuk menghilangkan hadats[11] tidaklah makruh.

orang orang yang dilindungi Allah

Dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah", seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya." (HR Bukhari)

Senin, 15 Maret 2010

Fungsi dan hikmah bersuci.


Hadas adalah suatu kejadian atau perbuatan yang menjadikan seseorang secara hukum kotor (najis hukmi) dan harus disucikan saat akan melakukan ibadah mahdhah seperti shalat dan thawaf.

Bersuci dari hadas berarti mensucikan badan dari kotoran hukmi,kecil maupun besar dengan cara husus yang telah ditetapkan syariat islam

Diantara cara menghilangkan hadas kecil adalah wudhu,sementara untuk menghilangkan hadas besar adalah mandi yang biasa disebut mandi junub..Ini berarti bahwa dalam islam nilai kebersihan dimulai dari diri sendiri.

Kedua cara tersebut akab dapat menghilangkan hadas jika disertaio niat menghilangkannya.Maka ketika anda wudhu atau mandi junub,niatilah bahwa anda wudhu ini atau anda mandi ini untuk menghilangkan hadas kecil(untuk wudhu) atau hadas besar (untuk mandi junub).Tanpa ada niat seperti itu,mandi anda akan seperti mandi biasa,dalam arti hadas anda belum hilang.

Disamping berfungsi sebagai sarana menghilangkan hadas kecil,wufhu mempunyai banyak sekali hikmah, diantaranya :

* Secara umum,wudhu membiasakan diri hidup bersih bagi orang yang melakukannya.
* Menghilanghkan kotoran yang bisa menyebabkan menjangkitnya penyakit,hususnya kotoran yang melekat pada anggota badan yang dibasuh atau diusap ketika wudhu.
* Secara lahiriyah,dengan berkumur,mulut menjadi bersih dari kotoran atau sisa sisa makanan dan bau tidak sedap.Sedangkan secara maknawi,berkumur merupakan simbol agar yang melakukannya menghindarkan diri dari perkataan kotor,seperti bicara jorok,mengumpat atau menggunjing.
* Dengan menghirup air ke hidung,rongga hidung menjadi bersih,sehingga udara yang masuk ke dalam tubuh selalu bersih.
* Dengan membasuh muka,wajah menjadi bersih serta terhindar dari penyakit.ini juga berarti,orang islam selalu dipersiapkan tampil bersih dan wajah berseri..
* Sengan membasuh tangan,disamping akn terhindar dari kotoran lahir(debu dlsb.),juga diajarkan agar tangan selalu bersih dari pekerjaan kotor,seperti mencuri,menampar dlsb.
* Kepala merupakan pusat gerak manusia,mak mengusap kepala,sebagi symbol agar seorangmuslim kn selalu memikirkan yang baik baik,
* Demikian juga dengan membasuh kaki

Dalam Hadits Abi hurairah di sebutkan,Rasulullah saw.bersabda :

“Seorang muslim ketika dia berwudlu,membasuh wajahnya,maka keluarlah debu debu kekhilafan atau dosa matanya bersama tetesan air yang menetes dari wajahnya.ketika dia membasuh kedua tangannya,maka keluarlah dosa dosa yang dilakukannya bersama tetesan air yang menetes darinya. Dan ketika dia membasuh kakinya,maka keluarah dosa dosa yang pernah dilakukannya bersama air yang menetes darinya,demikianlah sehingga ia keluar dalam keadaan bersih “

Jika wudhu mempunyai banyak hikmah,maka demikian juga dengan mandi.Diantara hikmah mandi antara lain :

* Menghilangkan kotoran yang melekat pada tubuh,seningga ia selalu tampil bersih.
* Memulihkan kesegaran badan yang pada ahirnya memulihkan kesegran rohani.
* Menjaga diri dari melakukan pelanggaran agama hususnya yang haram dilakukan kecuali dalam keadaan suci.
* Menjafa kesehatan.

Wudhu dan mandi dalam ajaran islam menggunakan air,ini sesungguhnya merupakn terapi kesehatan yang pada zaman modern ini baru dirasakan menfaatnya.

Minggu, 14 Maret 2010

Tashawwuf

PENGERTIAN THORIQOH
Secara bahasa Thoriqoh berarti : Jalan, cara, metode, system, mazhab, aliran, haluan, tiang tempat berteduh, yang mulia dan yang mulia dari kaum, dan lain-lain.
Menurut istilah Tasawuf,Thoriqoh berarti: Perjalanan seorang salik (pengikut thoriqoh) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri.Thariqah juga berarti perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu,orang yang melakukan thoriqoh tidak dibenarkan meninggalkan syari’at, bahkan pelaksanaan thoriqoh merupakan pelaksanaan syari’at agama.
Imam Malik RA. Berkata dalam kitab Tanwirul Qulub halaman 408.
مَنْ تَشَرَّعَ وَلَمْ يَتَحَقَّقْ فَقَدْ تَفَسَّقَ وَمَنْ تَحَقَّقَ وَلَمْ يَتَسَرَّعْ فَقَدْ تَزَنْدَقَ وَمَنْ جَمَعَ بَيْنَهُمَا فَقَدْ تَحَقَّقَ
Artinya: Barang siapa melaksanakan syari’at tanpa di sertai thoriqoh hukumnya adalah fasiq, dan barang siapa hanya melakukan toriqoh saja tanpa disertai dengan syari’at hukumnya adalah kafir zindiq, dan barang siapa yang melakukan kedua-duanya (syari’at dan thoriqoh) maka dia akan sampai pada derajat hakikat (Whusulul ilaAlloh).
قَالَ الشَّيْخُ نَجْمُ الدِّيْنِ اَلْكِبْرِىْ : اَلشَّرِيْعَةُ كَالسَّفِيْنَةِ وَالطَّرِيْقَةُ كَاْلبَحْرِ وَلْحَقِيْقَةُ كَالدُّرّ ِفَمَنْ أَرَادَ الدُّرّ َرَكِبَ ِفيْ السَّفِيْنَةِ ثُمَّ شَرَعَ ِفيْ اْلبَحْرِ ثمُ َّوَصَلَ ِالىَ الدُّرّ ِفَمَنْ تَرَكَ هٰٰذَا التَّرْتِيْبَ َلا يَصِلُ اِلىَ الدُّر ِ
Artinya: Syari’at itu bagaikan perahu, thoriqoh bagaikan laut dan hakikat itu bagaikan intan/permata yang berada di tengah lauatan, barang siapa mengiginkan intan permata itu maka dia harus naik perahu dan berlayar ke tengah lautan kemudian menyelam ke dasar laut, maka dengan cara itulah dia akan menemukan intan permata. Dan barang siapa meninggalkan urutan/tata cara ini maka dia tidak akan sampai dan tidak akan menemukan sebuah intan/permata.
Diterangkan dalam kitab Jamiul Ushul Fil Auliya’ Wa Anwa’ihim hal. 75-76.
Melakukan thoriqoh harus dibimbing oleh guru yang disebut Mursyid atau Syekh, tidak bisa sembarangan. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya. Ia mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyah serta rohaniyah. Bahkan seorang Syekh adalah sebagai perantara (robithoh) antara murid dengan Tuhan dalam beribadah. Karena itu seorang Syekh haruslah sempurna suluk-nya dalam ilmu syari’at dan hakikat menurut Al-Qur’an, Hadits, dan Ijma’.

Jumat, 26 Februari 2010

Biografi KH.Hasan Thuba Muhammad




Sekilas Biografi KH.Hasan Thuba Muhammad

Kehidupan awal.

KH.Hasan Thuba Muhammad lahir di desa Arjawinangun (tepatnya di blok pesantren) kabupaten Cirebon Jawa Barat.Menurut buku harian ayahnya,tercatat beliau lahir pada hari Sabtu Pahing jam 11.30 siang tgl 4 Dzulhijjah 1369.bertepatan dengan tanggal 9 Agustus 1950 dari pasangan Muhammad dan Ummu Salmah,putri KH.Syathori pengasuh pondok pesantren Arjawinanngun Cirebon Jawa Barat.Sementara ayahnya,K.Muhammad adalah putra H.Asyrofuddin dan Zainab,Menurut keterangan bahwa Asyrofuddin adalah seorang keturunan Gujarat India yang hijrah ke semarang.

KH.Hasan Thuba adalah putra pertama dari delapan bersaudara.Mereka adalah :

1. KH.Hasan Thuba Muhammad, pengasuh PP. Raudlah at Thalibin Tanggir Jawa Timur
2. KH.Drs.Husein Muhammad, pengasuh Pesantren Dar al Tauhid Cirebon
3. KH.Dr. Ahsin Sakho Muhammad, pengasuh Pesantren Dar al Tauhid Cirebon
4. Ny.Hj.Ubaidah Muhammad, pengasuh Pesantren Lasem Jawa Tengah
5. KH.Mahsun Muhammad MA. pengasuh Pesantren Dar al Tauhid Cirebon
6. Ny.Hj.Azzah Nur Laila, pengasuh pesantren HMQ Lirboyo Kediri
7. KH.Salman Muhammad, pengasuh Pesantren Tambak Beras Jombang Jawa Timur
8. Ny.Hj.Faiqoh, pengasuh pesantren Langitan Tuban Jawa Timur

Semua saudara beliau yang menjadi pengasuh di banyak pesantren menunjukkan bahwa mereka merupakan keturunan keluarga yang peduli terhadap pendidikan agama dan Pesantren. Hal ini bisa dilihat dari figur kakek mereka KH Syathori yang giat memperjuangkan pendidikan dengan menggunakan sistem pendidikan madrasah, padahal pada waktu itu sistem pendidikan madrasah belum banyak digunakan oleh pesantren.(Almira blogspot)

Hidup di lingkungan dan keluarga pesantren yang penuh dengan nuansa religious, membuat Hasan kecil merasa berkepentingan untuk tekun mengaji dan cenderung meniru sifat dan kepribadian kakek,ayah dan paman pamannya terjun dalam dunia pendidikan,sehingga jiwa agamis dan keilmuan mulai terbentuk dalam jiwa Hasan kecil dengan sendirinya .
Masa kecil

Sebelum memasuki usia SD,orang tuanya diam diam telah memperkenalkan dunia pesantren,kehidupan santri dengan sentuhan kisah kisah para rasul dan para salaf sholih (Ayahnya,K.Muhammad seringkali menjadi pusat kerumunan anak anak karena keahliannya dalam berkisah dan ketekunannya membuat nadzam)sehingga seringkali Hasan kecil mulai merespon dan tertarik dengan dunia ini (pesantren), seringkali Hasan kecil minta mesantren jika besar nanti.Semangat ini semakin menyala dengan seringnya dia berkumpul dan berbaur dengan para santri kakeknya,diam di bilik bilik santri,tidur bersama dan kadang kadang makan satu nampan bersama mereka.

Dengan kasih sayang,ketelatenan dan kesabaran, orang tuanya memperkenalkan huruf huruf arab, membunyikan, mengeja huruf demi huruf,memperkenalkan methode baca al-qur’an al-Baghdady (semacam iqro’ sekarang ) menyuruhnya mengaji Juz ‘Amma (turutan) kepada KH.Mahfudz Thoha,menantu KH.Syathori (paman).

Tercatat dalam buku harian ayahnya, Hasan kecil mengkhatamkan juz ‘amma pada usia 13 tahun dan diwisuda pada tanggal 2 Agustus 1963 M/12-3-1383 H. bersama pamannya, Ibnu Ubaidillah misanannya,Dahlan Baidhawi dan adiknya,Husein Muhammad.

Masa belajar.

Hasan memulai pendidikan formalnya di SR (sekarang SD.AWN 1 ) di pagi hari dan Madrasah Ibtidaiyyah wathoniyah pada sore hari. Dua lembaga itu dia ikuti dalam tahun yang bersamaan,sehingga pada tahun yang sama pula dia telah tamat dari dua lembaga.Tercatat,Hasan tamat SR pada 17 Juli 1963.satu bulan sebelum wisuda juz ‘amma.

Setamat SD dan MI,Hasan melanjutkan pendidikannya ke SMPN Arjawinangun selama 3 tahun.Disinilah dia mengenal banyak ilmu ilmu umum,lebih banyak lagi mengenal warna kehidupan dan watak orang lain karena di sekolah ini,disamping menampung anak anak dari kalangan muslim juga dari komunitas tionghoa.

Sebagaimana umumnya teman teman seusia,dia terlihat senang jika berkumpul dan bermain.terutama jika main sepakbola,termasuk di dalamnya pamannya,Ibnu Ubaidillah.

Dia juga aktif dalam kegiatan IPNU dan sering muncul dalam gabungan Drumband dengan KH.Ibnu sebagai Mayoret.dan bahkan sempat menjadi sekretaris IPNU Ranting Arjawinangun dari tahun 1965-1967

Ke Pesantren

Setamat SMP tahun 1967 Hasan pergi ke berbagai pondok di Jawa timur.Pondok pertama yang disinggahi adalah pondok pesantren Tebuireng Jombang Jawa timur dibawah asuhan KH.Yusuf Hasyim.namun nampaknya karena hanya mengaji sehingga hanya beberapa bulan saja dia disana.Selanjutnya dia pergi ke PP.Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Di PP.Lirboyo, Hasan memulai belajar dengan memasuki kelas 1 Tsanawiyah (setingkat Aliyah sekarang) selama tiga tahun.Tidak puas dengan ilmu yang didapat di kelas, pada jam jam tertentu Hasan menyempatkan diri mengaji kepada KH.Mahrus Ali. jika saat saat libur (bulan Ramadhan),ketika teman temannya pulang kampung,Hasan bersama Ibnu justru memanfaatkan waktu untuk mengikuti ngaji pasaran sampai khatam dan baru pulang ke rumah ketika beberapa hari menjelang lebaran.Diantara pondok yang pernah dia kunjungi sebagai kegiatan extrakurikuler adalah sebuah pondok Pesantren di Ngunut Tulung Agung untuk ngaji pasaran Kitab Mahalli kepada KH.Ali Shodiq.

Setelah tiga tahun di Lirboyo (1967-1969),perjalanannya dilanjutkan ke Pondok Kaliwungu mengaji kepada banyak kiyai.diantaranya KH.Ahmad Badawi.KH.Dimyathi mengaji kitab Fathul Wahab.Kepada KH.Humed mengaji kitab Mahalli.KH.Abu Khoir mengaji Jawahirul Maknun.

Perjalanan selanjutnya adalah ke pondok Poncol Solotigo Jawa Tengah untuk mengaji kitab Shohih Muslim dan Sunan Abi Daud.Setelah khatam,pada kesempatan selanjutnya,selama dua kali ramadhan,hasan pergi ke Mranggen untuk pasaran kitab kitab Mahalli,Jam’ul Jawami dan ’Bidayatul Mujtahid.

Setelah ke beberapa pondok di jawa timur dan jawa tengah,Hasan, dengan restu orang tuanya memutuskan mesantren di PP.Raudhatutthalibin Tanggir Singahan Tuban Jawa timur yang kemudian menjadi tempat tinggalnya.

Tercatat, Hasan pergi ke Pondok Tanggir bersama pamannya,Ibnu Ubaidillah pada bulan Maulid th.1391 H.bertepatan dengan hari senin tanggal 20-5-1971 M. Di pondok ini,selain menimba ilmu dari KH.Mushlih (yang nantinya menjadi mertua beliau), pada tahun 1974,disamping menjadi sekretaris pondok,Hasan diangkat menjadi dewan guru Tsanawiyah dan aliyah Madrasah Miftahul huda atas mandat dari KH.Muslih setelah melihat potensi keilmuan yang dimilikinya. Pada tahun yang sama,hasan diangkat menjadi sekretaris pondok sampai 1976.Selanjutnya tugas Hasan adalah menyelesaikan tugas mengajar sampai tahun 1978.

Diantara kitab yang sempat beliau ikuti dari KH.Mushlih antara lain : kitab F.Wahab,Jamul Jawami’,Mughni al Labib,Tafsir Munir,Uqudul juman (yang menarik,Hasan dan Ibnu sama sama hapal nadzam ‘uqudul juman diluar kepala).Manhaj Dzawinnadzor.

Tahun 1978,masih bersama pamannya,Ibnu Ubaidillah,Hasan melanjutkan pendidikannya ke Mekkah al Mukarromah, tepatnya kepada Sayyid Muhammad al-Maliki.Seorang ulama besar yang teguh memegang prinsip prinsip ahlussunnah waljama’ah. Di sini Hasan mengaji kitab kitab baru yang tidak sempat dijumpai ketika mondok di dalam negeri,sehingga tentu saja Dia terlihat semakin serius menekuni ilmu agama.Seringkali dalam waktu waktu yang diizinkan pengasuh, Dia pergi ke Masjidil haram untuk sekedar mendengarkan pengajian (halaqah ilmiyah) yang digelar para ulama setempat,I’tikaf,membaca al-Qur’an termasuk juga untuk umroh, dan pada bulan bulan haji diapun bergabung bersama teman temannya dan jamaah haji yang lain untuk menunaikan rukun islam yang ke lima,ibadah haji.

Selama di Mekkah (di pesantren Sayyid) dia bertemu banyak pelajar Indonesia yang juga berburu ilmu dari Sayyid. Dengan ilmu yang didapat dari pondok pesantren selama di tanah air,Hasan dipercaya gurunya mengajar santri santri baru disamping menulis kitab kitab karya sayid yang telah diedit sebelumnya. Tahun 1982 Dia terpilih menjadi ketua Pelajar Indonesia di Mekkah dari tahun sampai th.1986. sampai tahun 1986

Yang menarik dari Hasan adalah Dia selalu bersama pamannya, Ibnu Ubaidillah. keduanya selalu bersama kemanapun,baik dari sama sama bermain masa anak anak,remaja,mesantren ke Tebuireng Jombang,Lirboyo,ngaji Pasaran ke Tulung Agung,ke Solo,Mranggen,tanggir,mengajar maupun berangkat ke Mekkah. hampir tak ada kegiatan akademis yang dilakukan sendiri sendiri.

Ditengah perjalanan menimba ilmu di Mekkah,baru satu tahun menikmati kehidupan kota Mekkah, Hasan harus tabah menerima kenyataan meskipun sangat pahit. pada bulan oktober 1979 Ayahnya dipanggil ke hadirat Allah swt.empat bulan berikutnya tepatnya pada hari kamis bulan Februari 1980 Allah mengujinya kembali dengan memanggil ibunya.Hanya dengan bekal tekad,Hasan harus membekali dirinya dengan kemandirian untuk bisa bertahan menjalani hari harinya di Mekkah, karena sudah tentu tak ada lagi support dari orang tuanya.surat surat dari orang tuanyapun tak akan lagi diterimanya,Teman akrabnya yang juga pamannya telah terlebih dulu pulang ke tanah air pada tahun 1980,hanya kemudian adiknya,Ahsin Sakho yang saat itu kuliah di Madinah University sering datang berkunjung ke Mekkah untuk sekedar berbagi pengalaman sebagai dua manusia yang senasib.

Kembali ke tanah air

Tahun 1986 Dia pulang ke tanah air dengan membawa banyak pengalaman hidup selama di Mekkah dan tentu saja bekal keilmuan yang Dia dapat selama lebih kurang 9 tahun (1978 – 1986).

Menikah.

Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu di Mekkah,Hasan mengabdikan diri di pesantren kakeknya di kampung halamannya,Arjawinangun Cirebon selama beberapa bulan sebelum ahirnya menikah dengan putri Gurunya,KH.Muslih (mbah Shoim) yang bernama Dra.Hj.Khodijah.pada hari kamis malam Jum’at tgl 19 September 1986 M. bertepatan dengan tgl 14 muharram 1406 H.

Tak ada seorangpun yang tahu dimana dia akan tinggal menjalani dan mengahiri hidupnya (...Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.QS.Luqman 34) termasuk juga Hasan.Desa kelahirannya yang sekian lama ditinggalkan dan yang telah lama pula menunggu kehadirannya harus rela melepas Hasan karena rupanya Allah SWT.telah menentukan Tanggir sebagai tempat tinggalnya, untuk meneruskan perjuangan mertuanya KH.Mushlih,mengajar dan mengelola madrasah sekaligus pondok puteri bersama istri tercinta.

Kesibukan.

Hari harinya diisi dengan mengaji dan mengaji berbagai macam kitab.mengajak santri santri konsisten dalam belajar ilmu agama,sehingga hampir seluruh waktunya tercurah untuk melayani santri.Waktu waktunya semakin padat ketika dia harus menjabat sebagai kepala Madrasah Aliyah Miftahul huda.

Selain menjadi kepala Madrasah Aliyah,beliau dipercaya menjadi pengurus beberapa organisasi kemasyarakatan antara lain :

Tahun 1989 : Anggota Dewan Syuro Alumni Sayyid Maliki
Tahun 1990 : Ketua LDNU cabang Tuban
Tahun 1995 : A’wan Suriyah NU cabang Tuban
Tahun 1998 : Katib 1 dewan syuro PKB Tuban
Tahun 1999-2002 : Wakil ketua Dewan Syuro
Tahun 2002-2007 : Dewan Syuro PKB
Tahun 2007-wafat : A’wan Suriyah NU cabang Tuban

Kegiatan

KH.Hasan Thuba termasuk orang yang istiqomah dan telaten membimbing santri santrinya. setiap hari,menjelang subuh misalnya,beliau mengajak para santri bersama sama taqarrub kepada Allah,dengan membaca Jaliyatul kadar,surat al waqi’ah,subhaanalloh walhamdulillah 100 x,Hasbunalloh wani’mal wakiil 450 x ditutup dengan surat al waqi’ah.Setiap kali bacaan bacaan itu selesai,selalu saja kemudian bedug shubuh berbunyi,sepertinya mesin program alarm.Setelah bedug berbunyi,dilanjutkan dengan shalat shubuh berjama’ah.Selesai shalat shubuh, membaca wirdullatif,surat yasin. dan rotib al haddad bersama sama.

di pagi hari beliau membaca kitab kuning kepada santri sampai menjelang siang.dilajutkan dengan mengajar di sekolah.di sela sela waktunya mengajar,tidak jarang beliau harus menemui tamu.

Di sore hari,jam 4 beliau kembali membaca kitab sampai menjelang maghrib.Istirahat sebentar dan melanjutkan dengan berjamaah.setelah jama’ah maghrib,dilanjutkan dengan membaca kitab kuning kepada para santri di ndalem KH.Mushlih.

Selain mengaji untuk santri,setiap hari Ahad beliau menyempatkan diri melayani masyarakat lewat majlis ta’lim yang dirintisnya. Demikian berlangsung setiap hari.sampai ahirnya Allah memangilnya.Begitu banyak kegiatan yang dilakukannya,sehingga ketika beliau sakit,aktifitas mengaji diwakilkan kepada lebih dari sepuluh santri senior. Masing masing memegang satu kegiatan.ini menunjukkan bahwa aktifitas KH.Hasan cukup banyak.

Menjelang wafatnya,beliau lebih sering terlihat membaca istighfar dan nadzam Jaliyatul kadar (nadzam yang memuat nama nama sahabat Rasul yang ikut perang Badar). Nampaknya beliau rindu berkumpul dengan rasulullah saw dan para sahabatnya. Beliau meninggal di rumahnya pada hari senin jam 8.45 pagi tanggal 14 Desember 2009. meninggalkan seorang istri,seorang anak perempuan bernama Manal el Hasan. Dan tentu saja pondok pesantren yang menjadi prioritas selama hidupnya.

Semoga Alloh SWT.menerima amal baik dan perjuangannya mengabdi kepada agama,diampuni segala kekhilafannya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya,Jannatunna’iim.Amiin.

Pengalaman organisasi semasa hidupnya :

1965-1967 Sekretaris IPNU ranting Arjawinangun
1974-1976 Sekretaris PP.Tanggir
1982-1986 ketua Pelajar Indonesia di Mekkah
1989 Anggota Dewan Syuro Alumni Sayyid Maliki
1990 Ketua LDNU cabang Tuban
1995 A’wan Suriyah NU cabang Tuban98 Katib 1 dewan syuro PKB Tuban
1999-2002 Wakil ketua Dewan Syuro
2002-2007 Dewan Syuro PKB
2007-2009 A’wan Suriyah NU cabang Tuban



16 Sunan Gunung Jati Cirebon 1525
15 Maulana HasanudinBanten 1552
14 Maulana YusufCirebon 1579
13 M. Muhammad Banten 1580
12 Sultan al-Makhir Banten 1596
11 Sult Abdul Ma’ali Banten 1640
10 Sult. A. TirtayasaBanten 1651
09 Sult.H.Abu Nasyri Banten 1672
08 Sult.A. Mahasin Bant en 1690
07 Sult. Muh. Syifa
06 Sult.Kuh ArifBanten 1753
05 Tb. K. Agung Syanawi Banten 1808
04 Kyai Soleh Penghulu Cirebon
03 Ky. Arja’in Penghulu Kasepuhan
02 K.H. Abdul Aziz Penghulu Kasepuhan
01 Arbiyyah X KH. Syanawi Pendiri Pesantren


Silsilah KH.Hasan Thuba Muhammad
PP.Tanggir Singgahan Tuban

Ny.Arbiyah X KH.Syanawi

1. Ny. Saudah X K. Mustaham
2. K.H. A. Syathori X Ny. Masturoh
3. Ny. Ruqoyyah
4. Zahro
5. Ny. H. Fathonah X K.H. Imam


K.H. A. Syathori bin KH.Syanawi X Ny. Masturoh

1. Arsyad *
2. Ny. Hj.Hunnah X K.H. Baidlowi
3. Muhammad Augus *
4. Maimunah *
5. Ummu Salmah X K.H. Muhammad Asyrofuddin.
6. Ny.Hj. Aisyah X K.H. Umar Sholeh kempek
7. Ny.Hj. Durroh X K.H. Mahfudz Thaha
8. Ny.Hj. Izzah X K.H. Fuad Amin Babakan Ciwaringin
9. K.H. A. Ibnu Ubaidillah X Ny.Hj. Fuadiyyah

5.Ummu Salmah X Muhammad Asyrofuddin

1.Hasan Thuba X Khodijah Mushlih Tanggir
Domisili di Tanggir Tuban Jatim.
anak :
Manal al Hasan



2.Husein Muhammad X Lilik Nihayah Fuad Amin.Babakan
domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Hilya Awliya
2.Layali Hilwa
3.M.Fayyaz Mumtaz
4.Najla Afaf Haamadda
5.Fazla


3.Ahsin Sakho X Ummu Habibah Mahfudz.Awn
domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Asyrof Maulidi
2.Althof Madani
3.Royya Nahriyyah
4.Rona Alifah Hijriyah 5.Muhammad Aiman Hirmy

4.Azizah Ubaidah X Abdussalam Lasem.
Domisili di Lasem Rembang Jateng
anak :
1.Ummu Salamah*
2.Nawaf Munawaroh
3.Muh.Nabil
4.Nailussakinah
5.Laila fathiyyah
6.Nihlatul maula
7.Nazihah Amali.

Mahsun Muhammad X Khoirunnisa Hambali Bode lor Plumbon
Domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Adillah Haque
2.Muhammad Alvin nuha
3.Aghna galby salaama

6.Azzah Nurlaila X Kafabih Mahrus Ali.Lirboyo Kediri
domisili di Lirboyo Kediri Jatim.
anak :
1.Arwa Fatimatuzzahra
2.Muhammad.
3.Aisyah annjwa
4.Ahmad
5.Zainab
6.Khodijah
7.Abdurrohman
8.Shafia assalma
9. Hafsa al Ahla
10.Abdulloh
11.Ruqoyyah.

7.M.Salman Alfarisi X Nanik Amanullah.Tambak beras Jombang Jatim
domosili di Jombang
anak :
1.Abdulloh Muflih Rojabie
2.M.Rajih al Fayed
3.Muh.Najih Mumtaz
4.Muh.Musyaffa’(alm)
5.Habli Hukma amani

8.Romlah Faiqah X Muhammad Abdullah Faqih Langitan.
Domisili di Langitan Widang Tuban.
anak :
1.Bella Nabilah
2.Ahmad.Hasyimi
3.Mahfudz
4.Zahwa Marjuwwa
5.Farah Fathimatuzzahra
6.Ahmad Rofi’
7.Fathurrahman